Tuesday, 19 March 2013

Karinding Attack Melestarikan Budaya Sunda Dengan Cara Yang Luar Biasa

Karinding Attack

Karinding pada awalnya banyak digunakan oleh wanita Sunda, dibuat dari pelepah kawung (enau) dan memiliki bentuk seperti tusuk rambut sehingga mudah dibawa kemana-mana oleh para wanita Sunda jaman dulu. Awalnya karinding digunakan sebagai alat untuk mengusir hama di sawah, namun pada perkembangannya karinding menjadi salah satu alat musik tiup tradisional asli Sunda. Beberapa sumber menyebutkan bahwa karinding sudah ada di bumi Sunda sejak 300 tahun yang lalu.

Karinding
Karinding adalah sebuah band dari Sunda yang berhasil mempopulerkan kembali alat musik tiup karinding di telinga pendengar musik modern dengan warna musik yang cenderung baru akibat perpaduan antara musik tradisional dan aliran musik metal. Musik metal terpilih sebagai pendamping dari karinding ini dikarenakan background musik para personilnya yang mayoritas berasal dari band metal yang sempat populer di Bandung dan sekitarnya beberapa tahun yang lalu.
Nama-nama personil Karinding Attack:
  • Iman Zimbot : Toleat, Suling, Voice
  • Man Jasad : Karinding and voice
  • Mang Utun : Karinding
  • Kimung Core : Karinding and Celempung
  • Ameng GB : Karinding
  • Hendra : Karinding and Celempung
  • Okid Gugat : Karinding
  • Wisnu Jawis : Karinding
Hal ini sungguh membanggakan, disaat musisi senior berguguran dari blantika musik maka munculnya kelompok musik Karinding Attack ini sungguh menyegarkan, yang dengan indahnya mengemas karinding menjadi sebuah suguhan musik dengan aliran baru yang lebih bisa diterima oleh penikmat musik saat ini.


Album Kedua Karinding Attack Lebih Banyak Alat Musik Bambu

1915915.jpg

Karinding Attack punya target baru. Setelah sukses dengan album perdananya yang diluncurkan Maret 2012, kini band yang kerap disingkat menjadi Karat itu menargetkan untuk merilis album kedua pada akhir 2013.

Mencoba lebih mengekplorasi musik bambu, band asal Kota Kembang itu menggunakan lebih banyak lagi alat musik trasidional. Seperti kean serta celempung renteng sebelas menjadi alat yang nanti akan digunakan dalam album kedua. Kean merupakan alat musik bambu tiup yang berasal dari Bangkok. Sedangkan celempung renteng sebenarnya alat musik yang juga digunakan di album pertama. Namun bedanya, celempung renteng yang digunakan berjumlah enam, tapi untuk album kedua yang digunakan adalah sebelas.

Sementara itu, untuk karindingnya sendiri, di album kedua nanti akan digunakan jenis baru, yakni karinding toel yang memiliki kemiripan dengan alat musik Sunda seperti dunga. Meski alat musik yang digunakan lebih banyak, hal tersebut tak membuat ribet para personelnya. "Nggak ribet, justru kita buat sesimpel mungkin dengan instrumen se-easy listening mungkin. Biar berbeda eksplorasi musik bambunya, jangan sampai monoton," ujar salah seorang personel Karat, Man Jasad kepada INILAH.COM saat ditemui di Hotel Gino Feruci, Jalan Braga Kota Bandung.

Mengenai persiapan album, Man mengatakan Karat baru saja mempersiapkan lagu-lagu baru. Dengan beragamnya alat musik yang digunakan, hal tersebut membuat Karat membutuhkan proses cukup panjang untuk menyelesaikannya. Proses yang panjang untuk persiapan album kedua, semata-mata dilakukan karena Karat ingin membuat semuanya maksimal. Tak ingin mereka mendengar ada kekecewaan dari pendengar musik mereka saat album kedua nanti diluncurkan ke publik.

Proses yang panjang untuk persiapan album kedua, semata-mata dilakukan karena Karat ingin membuat semuanya maksimal. Tak ingin mereka mendengar ada kekecewaan dari pendengar musik mereka saat album kedua nanti diluncurkan ke publik. "Persiapan maksimal harus. Makanya kita targetkan akhir tahun depan, sekarang persiapan lagu-lagu dulu. Harus lebih matang lagi biar album kedua ini beda sama album pertama yang diluncurkan Maret 2012 kemarin," jelas Man.[jul]



Karinding Attack - Hampura Emak.. mp3trs.gif

No comments:

Post a Comment